Senin, 08 September 2014

here i am, come again



Bahkan ketika kamu terbangun dari tidur semalammu, kamu hanya mengetahui bahwa kebahagian orang yang kamu sayangi jauh lebih penting dari pada kebahagianmu.
Bagaimana itu bisa terjadi? Jawabanya ada pada dirimu sendiri bagaimana ketulusan mengajarimu makna yang dalam tentang kehidupan yang lalu dan membawa dampak untukmu di kehidupan yang sekarang.
Tentang dirimu dan sesuatu yang hanya ingin kamu bagi dengan dirimu sendiri bukan dengan orang lain :’)
02 September 2014-09-02

Sabtu, 22 Maret 2014

sebuah pemikiran



Pernah berfikir ?
Apakah hidupku jauh lebih baik setelah semua terjadi?
Kenapa kamu tidak bertanya bagaimana aku?
Apa yang kunanti dari orang sepertimu?
Yang jelas tidak bertanggung jawab terhadap janji-janji mu.
Lalu kenapa aku tetap duduk dan menanti senja sepertimu datang dan menjinggakan hidupku?
Bagaimana kabar ujung senja?
Apakah masih menorehkan banyak makna walaupun tak semuanya dapat kita pahami?
Apakah dia masih menorehkan katastrofa seperti cinta yang kita janjikan?
Apakah dia masih melintasi zaman sesuai hirarkinya?
Lalu
Bagaimana kabar hujan?
Apakah hujan tidak menanyakan kabar kita?
Apakah hujan tidak rindu kita ketika duduk bersama dan menikmati rintihan saat itu lagi?
Mengapa kamu tak pulang?
Aku sudah merapikan semua, tempat untukmu tinggal dan menetap.
Kenapa kau tak kunjung datang?
Taukah engkau banyak hari yang kuhabiskan menunggu senja dan hujan kembali menorehkan cerita klasik itu.

18 Mar. 14

Jumat, 31 Januari 2014

29 JANUARI 2014



Malam ini sebelum lari malam perutku sunggu terasa sakit dan aku telah memilikisugesti bahwa akan kambuh maag ku, dan ternyata benar, namun aku tidak memiliki obat dan ternyata obatku masih sama pacarnya, kenapa dia belum mengembalikan? Apa dia takut? Dan aku tidak ingin meminta aku hanya ingin dia sadar dan dia yang mengembalikannya agar dia merasa seperti biasa denganku. Dan ternyata sampai saat aku mengetik ini dia belum ada menggembalikannya,m ya Tuhan aku seperti mau nanggis. Dan benar aku menanggis karna kesakitan ini, akhirnya silvi memberiku obat maagnya, kenapa semua seperti ini? Aku telah memberikan semua yang aku bisa? Namun kenapa semua malah menjadi semu?
aku hanya ingin cepat lulus tidak ada yang bisa ku harapkan dari ini semua, semakin lama aku di sini akan semakin sakit, aku tidak ingin melihat ini lagi, aku ingin hidup bahagia tanpa ada bayang tentang mereka aku lelah, aku ingin pulang,- walaupun aku tidak tau apa alasanku pulang
selamat malam kasih tak terucap.- semoga kau bahagia dengan dia yang kau ingini
vsp
29 JANUARI 2014

28 JANUARI 2014 part 3



Malam datang tiba saatnya kami mulai mempersiapkan untuk lari malam., gadis itu terlihat pucat, dan aku khwatir, aku bilang kepada chilata untuk melihatnya dan benar ternyata dia tumbang untuk 1 keliling lari. Aku pun tidak tau kenapa aku masih saja mengkhwtrkan orang yang jelas hanya menyakiti perasaanku tapi aku memang tidak bisa untuk balas dendam,
Setelah lari aku melihat dia ternyata lari di belakang sekali tempat junior. Aku berfikir apakah dia tidak membantu pacarnya ketika jatuh dan aku masih saja diam
Setelah selesai makan aku berjalan menuju ruang UKS ku lihat disana ada Dia yang terkulai lemas, namun aku memilih untuk di luar duduk di depan TV namun di depan UKS, lelaki itu datang dan dia nampak kaget melihatku dia duduk di depan TV namun menyender dekat tembok , lalu temanku yang lain datang dan ngebully mereka ber2 , tak lama bidan keluar dan bertanya padaku apakah aku punya polysilane(obat maag) dan aku bertanya untuk siapa bidan?  Dan bidan menjawab untuk DIA ya dia pacarnya yang sudah jatuh tadi, dan aku bilang “vita gak punya yg polisane bidan tapi yang anflat.” Lalu junior lewat dan aku suruh dia mengambil di tas ku dan terlalu lama aku menunggu kedatangan junior itu lalu kuputuskan untuk mengambilnya sendiri. Setelah aku ambil junior itu datang dan meminta maaf ya aku bilang gak apa. Terlintas di bayangan ku untuk memberikan obat itu sendiri tapi aku masih belum sanggup. Ketika aku berjalan kea rah meja piket bersama teman ku dan junior aku melihat dia yang posisi tempat tidurnya telah berubah, dan aku urungkan semua niatku untuk memberikan pacarnya obat secara langsung. Aku meminta tolong kepada temanku dan junior untuk memberikanya, dan aku berbalik kea rah kelas cendana dan aku duduk di sana sendiri yah al yang paling aku suka adalah duduk sendiri, aku pandangi dia dari jauh, semua terasa berbeda aku berfikir apakah pernah dia kawatir ketika aku sakit? Hahha aku pun tertawa untuk apa aku begini, taklama aku duduk datang adiknya dia menghampiriku dan meminta untuk di ajari aku bilang gak bisa karena mau menjenguk kakak senior ku yang baru pulang dari rumah sakit, tangan adik itu masih terluka dan aku marah kenapa masih terluka? Dan seperti biasa dia hanya menjawab dengan tawa yang tidak jelas, seperti kakaknya , adik itu bercerita panjang lebar, 1 hal yang membuat aku kaget ternyata ayahnya sakit ginjal, aku langsung teringat mamaku, ya Tuhan sungguh kacau sekali pikiran ku malam itu. Tak lama gadis itu keluar dari UKS sambil dibopoh oleh temannya, dan diapun melihatnya saja, lalu bel komat berkumandang dia pergi kea rah mesjid dan aku pun menyuruh adiknya untuk sholat ketika adiknya bergegas untuk sholat, kakaknya malah berteriak-teriak dari arah sepan aula “WOI RIP SHOLAT KAU.!!” Kata kata itu di ulang terus menerus, aku tidak mengerti apa maksudnnya. Aku tidak pernah berniat untuk meracuni pikiran adiknya namun seolah-olah aku salah dekat dnegan adiknya padahal adiknya sendiri yang datang untuk meminta tolong dan bercerita, sebenarnya apa salah ku ? kenapa seolah aku sangat bersalah? Kenapa seolah aku seperti orang asing yang tidak Dia kenal lagi? Apakah secepat itu aku di lupakan?
Sebenarnya apa yang dia inginkan? Apakah dia ingin aku menjauhi adiknya? Entahlah jika memang itu keinginannya aku akan menjauhkan? Maafkan aku jika aku hanya membawa dampak yang buruk bagi hidupmu. MAAF
28 JANUARI 2014 part 3
Vsp

28 januari 2014 Part 2



Siang ini aku duduk di kelas cendana kelas yang membawa beragam cerita, mengerjakan soal bahan ajar untuk ujian produktif. Aku tau dia ada di kelas namun aku tidak tau Cuma hanya ada kami berdua di kelas , berselisih 1 kursi seperti biasa
Dia memanggil ku “vita” aku menjawab “apa?” dia kembali bertanya “IBL kemana?” aku menjawab “tempat bang day” dia kembali bertanya “kok disitu?” aku menjawab “gpp” dan dia kembali bertanya “sama siapa?” dan aku menjawab “sama chilata”
lalu semua obrolan berakhir dengan kata “ohhh” dari dia dan aku kembali sibuk dengan soal-soal yang ku coba kerjakan
Tak begitu lama dia kembali bertanya
“vita” lalu yang aku lakukan hanya diam aku mendengar namun aku hanya lebih memilih untuk diam
Dan dia kembali memanggil namaku “vitaa” dan aku menoleh kearahnya dan berkata “apa?” dan dia menjawab “kamu benci ya sama aku?” dan aku hanya menjawab “enggak kok” dan aku kembali mengerjakan soalku, lalu dia kembali berkata “tapi dari sikap,perbuatan dan caramu,kamu seperti benci dengan ku” dan aku hanya diam tidak menjawab dan dia pun tidak bertanya lebih tentang jawabannya yaa semua benar-benar berakhir ketika teman-teman yang lain masuk kedalam kelas, dan bel untuk sholat telh berbunyi.
dia bisa berfikir bahwa aku membencinya tapi sebenarnya aku tidak pernah membencinya , aku hanya tidak mau perasaan yang aku jaga ini akan tidak terkendali dan aku hanya ingin menjaga perasaan pacar barunya , yang sekarang juniorku, aku hanya ingin menjaga perasaan saja, aku hanya ingin membiasakan diri tanpa dia, aku hanya ingin mencoba menjadi perempuan kuat , aku hanya ingin TIDAK MENANGIS LAGI UNTUK DIA dan MEREKA
HANYA ITU
VSP
28 januari 2014 Part 2