ARUS BOLAK - BALIK
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus
berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak
berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik
biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran
energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain,
bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga
(triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik
berarti penyaluran listrik dari
sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada
pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio
atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga
merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan
utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau
terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
1. PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK
Arus bolak-balik merupakan arus yang
arah dan besarnya setiap saat berubah-rubah. Arus
bolak-balik dalam dunia kelistrikan
banyak digunakan.
Arus bolak-balik selalu mempunyai
nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang
bawah. Dalam peristiwa mencapainya
nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang bawah
maka dikatakan telah mencapai satu
(1) gelombang penuh. Nilai puncak gelombang atas dan
puncak gelombang bawah sering pula
disebut nilai dari puncak ke puncak ( nilai peak to peak ),
Pengertian arus bolak-balik telah dijelaskan
pada bagian sebelumnya, yaitu arus yang besar
dan arahnya berubah-rubah setiap
waktu ( setiap saat ). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
diartikan bahwa arus bolak-balik
berbentuk gelombang. Berdasarkan difinisi tersebut maka bentuk
gelombang arus bolak-balik dapat
dibedakan menjadi 3 macam bentuk gelombang yaitu :
1) Gelombang Sinusoidal,
2) Gelombang Kotak ( segi empat ),
dan
3) Gelombang segitiga
Gambar 2, menunjukkan macam-macam
bentuk gelombang arus bolak-balik.
(a). Gelombang Sinusoida (b).
Gelombang Kotak (c). Gelombang Segitiga
Gambar 2 : Bentuk Gelombang Arus
Bolak-Balik
3. SUMBER ARUS BOLAK-BALIK
Tegangan bolak-balik sinusoidal,
tersedia dari bermacam-macam sumber. Sumber arus
bolak-balik pada umumnya dihasilkam
oleh pembangkit tenaga listrik seperti Pembangkit Listrik
Tenaga Air, Pembangkit Listrik
Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik
Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya ( Panas matahari ). Ada pula pembangkit
listrik yang sifatnya mudah dibawa (
portable ). Gambar 3, menunjukkan contoh beberapa
pembangkit arus bolak-balik.
1.
generating
plant
2.
portable
ac generator
3.
wind-power
station
4.
Pembangkit
TL
5.
Pembangkit
T.Angin
Arus Listrik dan Tegangan Bolak Balik
1. Sumber Tegangan dan Arus Bolak-Balik
Sumber tegangan bolak-balik ada pada generator AC. Output dari generator tersebut pada umumnya berbentuk sinusoidal :
Dengan
V = N A B ω = Vmax = tegangan maksimum
Tegangan bolak-balik ini digambarkan dalam diagram fungsi V (tegangan) terhadap t (waktu).
Arus listrik yang dihasilkan adalah arus listrik bolak-balik. Seperti juga tegangan, arus listrik bolak-balik dituliskan sebagai
V dan I adalah tegangan dan arus listrik bolak-balik sesaat.
Vmax dan I max adalah tegangan dan arus listrik bolak-balik maksimum.
2. Harga Efektif Dari Tegangan Dan Arus Bolak-Balik
Harga Efektif dari suatu arus listrik bolak-balik sama dengan arus searah yang menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu hambatan dalam waktu yang sama.
Voltmeter AC mengukur harga tegangan efektif dari arus bolak-balik.
3. Rangkaian Seri Arus Bolak-Balik (Rangkaian Seri R-L-C)
Rangkaian seri arus bolak-balik mengandung resistor R, induktor L. dan kapasitor C yang dihubungkan secara seri. Bila rangkaian tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, maka pada rangkaian akan timbul arus bolak-balik.
Sama seperti pada rangkaian DC, resistor pada rangkaian AC memberi harga hambatan, dinamakan resistansi, sebesar R.
Induktor paada rangkaian AC memberi harga hambatan, disebut reaktansi induktif, XL, sebesar :
Kapasitor pada rangkaian AC memberi harga hamtan, disebut reaktansi kapasitif, XC, sebesar :
dimana : R : resistansi (ohm, Ω)
ω : frekuensi anguler (rad/det)
L : induktansi (henry,H)
XL : reaktansi induktif (ohm, Ω)
C : kapasitansi (farad, F)
XC : reaktansi kapasitif (ohm, Ω)
3.1. Impedansi untuk Rangkaian Seri R – L – C
Rangkaian seri R – L – C memberi harga hambatan total, dinamakan impedansi, Z,
3.2. Diagram Phasor
Hubungan antara R, L, C, dab Z dapat dinyatakan dalam suatu diagram yang dinamakan diagram phasor. Hubungan R, XL, dan XC dapat digambarkan dalam suatu sistem sumbu koordinat seperti gambar di bawah.
Arah x positif adalah arah R
Arah y positif adalah arah XL
Arah y negatifa adalah arah XC
φ adalah beda fase antara V dan i.
Maka arus bolak-balik yang timbul adalah
(a) Rangkaian arus bolak-balik yang hanya memiliki hambatan R
Sehingga : I = Imax sin ωt
(b) Rangkaian arus bolak-balik yang hanya memiliki induktor L
XC = 0 dan R = 0 tg φ = = + ~ (positif tak berhingga) φ = +
Sehingga : i = Imax sin (ωt - )
(c) Rangkaian arus bolak-balik yang hanya memiliki kapasitor C
XL = 0 dan R = 0 tg φ = = - ~ (negatif tak berhingga) φ = -
Sehingga : i = Imax sin (ωt + )
(d) Rangkaian arus bolak-balik yang memiliki hambatan R, induktor L, dan kapasitor C yang disusun seri.
Secara umum :
(1) Bila XL > XC tg φ positif → i tertinggal dari V
(2) Bila XL < XC tg φ negatif → i mendahului V (3) Bila XL = XC tg φ = 0 → i sefase dengan V
3.4. Resonansi Kondisi dimana XL = XC dapat dibuat dengan mengatur frekuensi dari sumbe tegangan bolak-balik. Frekuensi ini disebut frekuensi resonansi. Jadi, XL = XC → ωL = → ω 2 = → atau 4. Daya Listrik Pada Rangkaian Arus Bolak-Balik Daya laistrik pada rangkaian arus bolak-balik adalah daya yang terbuang pada hambatan R. PR = (Ief)2 Z cos φ PR = Ief I Z cos φ PR = Ief Vef cos φ PR = P cos φ
Prinsip Kerja Generator Arus Bolak Balik (AC)
Listrik
sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Arus listrik
dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-alat lisrik.
Arus listrik didapatkan dari proses konversi sumber energi lainya ( energi
panas, energi gerak, dll) menjadi energi listrik.
Generator
merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus listrik. salah satu jenis
generator adalah generator arus bolak balik yang akan dibahas saat ini.
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
Generator
Arus Bolak-balik sering disebut juga
sebagai alternator atau generator AC (alternating current) atau juga generator
singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk mengerakkan beberapa
mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak.
Generator
arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a.
Generator arus bolak-balik 1 fasa
b.
Generator arus bolak-balik 3 fasa
Prinsip
Kerja Generator
Prinsip
dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika
sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada
penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Besar
tegangan generator bergantung pada :
1.
Kecepatan putaran (N)
2.
Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3.
Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
3.
Konstruksi Generator
Generator
arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
1.
Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan
bolakbalik
2.
rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator.
Stator
terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian
dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang
terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur
tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan
stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor
silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
Jumlah
Kutub pada Generator
Jumlah
kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi
dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan persamaan
berikut ini.
Keterangan:
f
= frekuensi tegangan (Hz)
p
= jumlah kutub pada rotor
n
= kecepatan rotor (rpm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar