Rabu, 22 Januari 2014

SEBUAH PERASAAN UNTUK SEBUAH KISAH



19 januari 2014
Malam ini aku mendengar bahwa mereka telah berpacaran, aku kaget mengapa bisa terjadi? Walaupun aku telah tau jawabannya, baru jumat kemarin aku bilang sama “dia perempuan” dan ternyata mereka sudah pacaran,lalu apa yang ku sesalkan? Seharusnya aku bahagia karna ini semua akan mempermudah keadaannya
Ya Tuhan, aku ini kenapa? Mengapa dengan perasaanku? Aku harus ikhlas tapi mengapa begini? Ada sesuatu yang menyakitkan? Apakah aku harus menerima ini? Apakah aku harus melihat mereka? Mereka nonton,makan,jalan,dll seperti yang orang lakukan ketika berpacaran
Ya Tuhan, mengapa aku nanggis lagi? Setelah sekian lama aku menahannya,kenapa malam ini harus keluar lagi, padahal kabar ini belum pasti . Tuhan maafkan aku jika memang aku yang salah , maafkan aku atas keegoisanku , aku menyayanginya Tuhan, sangat, namun aku akan belajar melepasnya menjalani hidup tanpa dia dan aku harus kuat
. aku bisa 

vsp



20 januari 2014

Malam ini datang lagi setelah banyak hal yang aku lakukan hari ini dan setelah aku tau keadaan yang terjadi tidak sebaik yang kelihatan.
Dimulai dari pagi ketika aku bangun , dadaku terasa sesak sungguh aku langsung mengingat “MEREKA” ya mereka lagi, mendengar kabar bahwa mereka jalan untuk makan siang bersama membuatku sontak terkaget, sungguh itu kabar yang belum pasti tapi perasaanku benar-benar kacau,
Aku pernah bilang sama “dia perempuan” lebih baik kalian pacaran aja karna itu akan mempermudah semuannya, aku berkata tentang istilah pengorbanan, karena yang aku lihat mungkin mereka saling menyukai, dan jika itu benar maka aku akan merasa bersalah karena tidak memberikan mereka kesempatan untuk membuat sebuah kisah, bukankah itu adalah hal yang sangat egois? Aku sangat menyayanginya namun jika dia menyayangi orang lain, apakah harus aku terus berharap pada ketidakmampuan keadaan? Apakah aku harus tetap berharap pada sesuatu yang terlalu semu untuk di wujudkan?

Aku di bilang sok kuat tapi rapuh oleh teman-teman siswaku, aku hanya menjawab aku gak apa-apaloh, I’m fine , sambil tersenyum walaupun aku tau mereka pasti sadar jika aku berbohong, dan kenyataanya aku memang gak baik, terus mau gimana lagi? Hanya itu yang bisa aku lakukan, aku akan mulai membiasakan  diriku dengan keadaanku yang sekarang. Sungguh aku benar-benar sedang rapuh, mungkin ketika ada anggin aku benar-benar akan terbang dan tidak tau akan kemana?

Pesan itu masih berlaku untuk DIA yang masih ada
“Jika kamu masih merasa aku Rumah untukmu,Pulanglah kapanpun kamu mau”
ya kata yang simple itu benar-benar mengandung makna, ketulusan betapapun sakitnya kamu tetap boleh pulang, kapanpun itu karna aku masih rumah untuk mu 

-vsp-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar